KUALA LUMPUR-Badai pasti berlalu merupakan kata peri bahasa
yang tak asing lagi terdengar oleh telinga-telinga para pemilik masalah di
dunia ini, sama halnya juga dengan teman saya yang satu ini sebut aja namanya
Tegar Kusuma, kata ini merupakan salah satu kata penyemangat yang paling
favorit di sebutkan oleh pria bertubuh tinggi dan putih ini. karena secara
tidak langsung untuk dengan sosok seperti ini seolah ingin mengabarkan kepada
dunia bahwa dia tidak akan tunduk pada kenyataan yang ada atau terhadap masalah
yang menimpa.
Dan tulisan saya kali ini merupakan tulisan
‘special edition ‘yang memang saya mau tujukan khusus sebagai bentuk kekaguman saya terhadap
dia dalam menghilangkan rasa galau,gundah, resa, gelisah mengenai kerasnya
hidup sebagai mahasiswa rantau di luar negeri (baca:Malaysia). sosok dewasa
yang di miliki tegar ini bisa menyihir saya untuk menjadikan sosoknya layak
menjadi kisah inspiratif saya kali ini.
Tegar merupakan sosok yang berasal dari
keluarga yang sederhana dan serba sederhana dalam kehidupannya, kesehariannya di mulai dari salah satu pulau terpencil di Kalimantan, tegar ini telah menjadi anak yatim
setelah di tinggali ayahnya ke rahmatullah pada usia sekitar 12 tahun masa
anak-anak tegar. Dan semenjak itulah tumpuhan biaya keluarga dan makan berada
di atas pundak sang ibu yang hanya berprofesi sebagai guru SD. Singkat cerita
dengan kepintaran dan sifat rajinnya membuatnya terus dapat menunjang pendidikan sampai sekarang ini
bersama dengan saya di salah satu universitas ternama di Malaysia.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa
pendidikan itu merupakan hal paling essential didalam kehidupan ini, hidup di
dunia ini tanpa pendidikan itu ibarat mayat hidup, hidup tapi kegunaannya tidak
ada sama sekali yang bisa bermanfaat bagi orang lain bahkan untuk dirinya
sendiri. Dan seperti yang kita ketahui juga bersama bahwa pendidian itu milik
bersama, tidak melihat seberapa isi dompetmu, tidak melihat seberapa besar
kesuksesan bisnismu, tapi pendidikan ini milik bersama baik kaya mau miskin,
baik yang berdompet maupun yang memiliki saku rata alias tangan kosong.
TAPI yang penting harus tekankan disini semua
kata-kata yang tadi saya sebutkan di atas hanya sebuah kata-kata mutiara yang
tidak sesuai dengan fakta di lapangan yang terjadi, seperti apa yang di alami
sahabat saya ini tegar, pengalaman seperti inilah yang saat ini di alami oleh
tegar ketika harus di hadapkan dengan betapa kerasnya dan susahnya untuk
menjadi seorang yang cerdas dan pintar.tapi tidak didukung oleh kecerdasan dalam hal materi dan dana, Padahal hasilnya juga untuk kemajuan
bangsa tercinta.
Bangga sudah pasti tertanam di dalam hati
ketika universitas ternama saya dan tegar ini berhasil lolos seleksi masuk
kampus dengan mudahnya, dengan sistem yang di gunakan merupakan sistem yang
memang bertaraf international, semua serba instant, semua serba teknologi,
semua serba mudah dan memudahkan, TETAPI di balik kemudahan, kenyamanan itu
terdapat sebuah ‘’batu besar’’yaitu bayaran kuliah yang sangat tinggi dan besar,
yang cukup membuat konsentrasi belajar tegar ini terganggu.
Dan kalau melihat fakta dan realita yang
terjadi di dunia dewasa sekarang dan di Indonesia khususnya,banyak kita temui
begitu banyaknya anak-anak, pemuda-pemuda yang harus berhenti sekolah dan
Kuliahnya hanya di karenakan oleh pembayaran duit kuliah yang begitu tinggi.
Dan di tengah sunyi malam dan dinginya malam
Malaysia inilah waktunya tegar datang dan merenungi nasib, mencoba untuk
berbagi cobaan ini, menyempatkan untuk sedikit meluangkan perasaan yang ada
sekarang, proses perkuliahan sedkit terganggu di akibatnya besarnya beban
kuliah yang harus tegar tanggung. Dan harapan bahwa semoga jalan itu ada.
Terkadang terlintas di fikiran tegar, dan malam
itu di tanyakan ke saya, kenapa kebanyakan orang yang dalam kesehariaan tidak
memiliki minat sama sekali untuk belajar dan meningkat taraf keilmuannya,tapi
di lengkapi dengan kesempurnaan hidup ?
Mereka tak mungkin memikirkan biaya kuliah
seperti apa yang sekarang, detik ini,dan malam ini Tegar fikirkan. Karena semua
telah terjamin dan hanya dengan hitungan detik jutaan duit langsung tertransfer
ketika meminta, dan berapun jumlah yang di minta semua pasti akan terpenuhi dan
tersedia.
Dan Sangat jauh berbeda dengan sebahagian orang
termasuk sosok pintar tegar ini juga di dalamnya, kesungguhan untuk terus
belajar, keseriusan untuk terus meninggkatkan keilmuaan harus terganggu dengan
harus memikirkan hal yang seperti ini.
Tegar
berkata: Ya ALLAH WHY ME ??? WHY ME ? WHY NOT HIM ?? WHY NOT THEM ??
And sometimes it seem like this world’s closing
in on me and there’s no way of breaking free. And sometimes I wanna give up.
Dan satu yang membuat saya terkagum-kagum
dengan sifat tegar ini dalam menyikapi masalah yang ada, yang selalu tegar
yakinkan dalam hatinya bahwa Allah masih sayang sama saya(tegar), Allah sangat
sayang sama mereka yang memiliki banyaknya masalah, bahwa Allah sangat
mencintai mereka yang pusing memikirkan masalah dan beban hidupnya. Karena
Masalah dan beban ini akan semakin membuat kita semakin dekat dengan maha
pencipta Masalah, bahkan Allah sekaligus
akan memberikan solusi dan menyelesaiaan masalah itu. Intinya Allah sayang sama
saya (tegar), Allah mau saya untuk terus dekat dan berdoa kepada_NYA.
Ketegarannya memang sangat patut untuk di
jadikan sebuah contoh atau jalan kita untuk bisa kembali menginstopeksi diri
ini menjadi lebih baik, dan saya pikir bahwa tegar ini sangat sesuai dengan
sikap ketegarannya. Luar biasa.
Dan yakinlah bahwa semua masalah itu pasti ada
jalan dan solusi yang terbaik Dan Allah itu tau yang terbaik untuk hamba_NYA.
Tetap semangat dan pantang untuk menyerah.