Jumat, 15 Februari 2013

Pendidikan Milikmu atau Milikku ?


KUALA LUMPUR-Badai pasti berlalu merupakan kata peri bahasa yang tak asing lagi terdengar oleh telinga-telinga para pemilik masalah di dunia ini, sama halnya juga dengan teman saya yang satu ini sebut aja namanya Tegar Kusuma, kata ini merupakan salah satu kata penyemangat yang paling favorit di sebutkan oleh pria bertubuh tinggi dan putih ini. karena secara tidak langsung untuk dengan sosok seperti ini seolah ingin mengabarkan kepada dunia bahwa dia tidak akan tunduk pada kenyataan yang ada atau terhadap masalah yang menimpa.

Dan tulisan saya kali ini merupakan tulisan ‘special edition ‘yang memang saya mau tujukan  khusus sebagai bentuk kekaguman saya terhadap dia dalam menghilangkan rasa galau,gundah, resa, gelisah mengenai kerasnya hidup sebagai mahasiswa rantau di luar negeri (baca:Malaysia). sosok dewasa yang di miliki tegar ini bisa menyihir saya untuk menjadikan sosoknya layak menjadi kisah inspiratif saya kali ini.

Tegar merupakan sosok yang berasal dari keluarga yang sederhana dan serba sederhana dalam kehidupannya, kesehariannya di mulai dari salah satu pulau terpencil di Kalimantan, tegar ini telah menjadi anak yatim setelah di tinggali ayahnya ke rahmatullah pada usia sekitar 12 tahun masa anak-anak tegar. Dan semenjak itulah tumpuhan biaya keluarga dan makan berada di atas pundak sang ibu yang hanya berprofesi sebagai guru SD. Singkat cerita dengan kepintaran dan sifat rajinnya membuatnya terus dapat  menunjang pendidikan sampai sekarang ini bersama dengan saya di salah satu universitas ternama di Malaysia.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan itu merupakan hal paling essential didalam kehidupan ini, hidup di dunia ini tanpa pendidikan itu ibarat mayat hidup, hidup tapi kegunaannya tidak ada sama sekali yang bisa bermanfaat bagi orang lain bahkan untuk dirinya sendiri. Dan seperti yang kita ketahui juga bersama bahwa pendidian itu milik bersama, tidak melihat seberapa isi dompetmu, tidak melihat seberapa besar kesuksesan bisnismu, tapi pendidikan ini milik bersama baik kaya mau miskin, baik yang berdompet maupun yang memiliki saku rata alias tangan kosong.

TAPI yang penting harus tekankan disini semua kata-kata yang tadi saya sebutkan di atas hanya sebuah kata-kata mutiara yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan yang terjadi, seperti apa yang di alami sahabat saya ini tegar, pengalaman seperti inilah yang saat ini di alami oleh tegar ketika harus di hadapkan dengan betapa kerasnya dan susahnya untuk menjadi seorang yang cerdas dan pintar.tapi tidak didukung oleh kecerdasan dalam hal materi dan dana, Padahal hasilnya juga untuk kemajuan bangsa tercinta.

Bangga sudah pasti tertanam di dalam hati ketika universitas ternama saya dan tegar ini berhasil lolos seleksi masuk kampus dengan mudahnya, dengan sistem yang di gunakan merupakan sistem yang memang bertaraf international, semua serba instant, semua serba teknologi, semua serba mudah dan memudahkan, TETAPI di balik kemudahan, kenyamanan itu terdapat sebuah ‘’batu besar’’yaitu bayaran kuliah yang sangat tinggi dan besar, yang cukup membuat konsentrasi belajar tegar ini terganggu.

Dan kalau melihat fakta dan realita yang terjadi di dunia dewasa sekarang dan di Indonesia khususnya,banyak kita temui begitu banyaknya anak-anak, pemuda-pemuda yang harus berhenti sekolah dan Kuliahnya hanya di karenakan oleh pembayaran duit kuliah yang begitu tinggi.
Dan di tengah sunyi malam dan dinginya malam Malaysia inilah waktunya tegar datang dan merenungi nasib, mencoba untuk berbagi cobaan ini, menyempatkan untuk sedikit meluangkan perasaan yang ada sekarang, proses perkuliahan sedkit terganggu di akibatnya besarnya beban kuliah yang harus tegar tanggung. Dan harapan bahwa semoga jalan itu ada.

Terkadang terlintas di fikiran tegar, dan malam itu di tanyakan ke saya, kenapa kebanyakan orang yang dalam kesehariaan tidak memiliki minat sama sekali untuk belajar dan meningkat taraf keilmuannya,tapi di lengkapi dengan kesempurnaan hidup ?

Mereka tak mungkin memikirkan biaya kuliah seperti apa yang sekarang, detik ini,dan malam ini Tegar fikirkan. Karena semua telah terjamin dan hanya dengan hitungan detik jutaan duit langsung tertransfer ketika meminta, dan berapun jumlah yang di minta semua pasti akan terpenuhi dan tersedia.
Dan Sangat jauh berbeda dengan sebahagian orang termasuk sosok pintar tegar ini juga di dalamnya, kesungguhan untuk terus belajar, keseriusan untuk terus meninggkatkan keilmuaan harus terganggu dengan harus memikirkan hal yang seperti ini.

Tegar berkata: Ya ALLAH WHY ME ??? WHY ME ? WHY NOT HIM ?? WHY NOT THEM ??
And sometimes it seem like this world’s closing in on me and there’s no way of breaking free. And sometimes I wanna give up.

Dan satu yang membuat saya terkagum-kagum dengan sifat tegar ini dalam menyikapi masalah yang ada, yang selalu tegar yakinkan dalam hatinya bahwa Allah masih sayang sama saya(tegar), Allah sangat sayang sama mereka yang memiliki banyaknya masalah, bahwa Allah sangat mencintai mereka yang pusing memikirkan masalah dan beban hidupnya. Karena Masalah dan beban ini akan semakin membuat kita semakin dekat dengan maha pencipta  Masalah, bahkan Allah sekaligus akan memberikan solusi dan menyelesaiaan masalah itu. Intinya Allah sayang sama saya (tegar), Allah mau saya untuk terus dekat dan berdoa kepada_NYA.

Ketegarannya memang sangat patut untuk di jadikan sebuah contoh atau jalan kita untuk bisa kembali menginstopeksi diri ini menjadi lebih baik, dan saya pikir bahwa tegar ini sangat sesuai dengan sikap ketegarannya. Luar biasa.

Dan yakinlah bahwa semua masalah itu pasti ada jalan dan solusi yang terbaik Dan Allah itu tau yang terbaik untuk hamba_NYA. Tetap semangat dan pantang untuk menyerah.

Kamis, 06 Desember 2012

Kuliah Umum Bapak Prof BJ HABIBIE (mimpi terwujud)



Kuala Lumpur-Bapak mantan presiden ke-3 republik Indonesia, bapak Prof.Dr.ING. Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang biasa di sapa bapak Habibie melakukan kunjungan ke negeri jiran Malaysia dan menyempatkan memberikan kuliah umum di Dewan Pro Conseler UNISEL, SHAH ALAM MALAYSIA.

Kuliah umum yang dilakukan pada tanggal 6 desember 2012 ini mengakat tema”HABIBIE DAN TRANSISI INDONESIA KE DEMOKRASI’’ ini di hadiri sekitar 1000 orang yang memenuhi aula University Industry of Selangor (UNISEL),SHAH ALAM MALAYSIA, yang Di hadiri Anwar Ibrahim (Penasihat Ekonomi Selangor), Pejabat pemerintahan, para politikus, para pengusaha,dan para pelajar mahasiswa Indonesia yang berada di Malaysia.

Kedatangan Bapak Prof Habibie ini bertujuan untuk memenuhi undangan Kerajaan Selangor, Malaysia. Dan sekaligus memberikan kuliah umum bersama dengan tujuan pencerahan kepada kita semua berkaitan dengan keahlian beliau di dalam keilmuaan baik juga di dalam kepemerintahan atau politik. “Ujar Dato’seri Anwar Ibrahim.

Didalam sambutan Dato anwar Ibrahim ini di tekankan akan kekaguman beliau terhadap sosok Habibie ini yang mampu membawa Indonesia yang pada saat itu berada pada masa transisi dari sistem Orde Baru menuju Demokrasi yang adil dan sejahtera. Beliau juga merupakan sosok yang patut dan harus bisa di tiru oleh para pemuda-pemuda sekarang dimana beliau tidak hanya pakar dalam pesawat tetapi juga bakat dalam perpolitikan Indonesia, dan itu sudah terbukti bahwa bapak Habibi ini berhasil melewati masa-masa gawat tersebut.”tambahnya.

Bapak habibie menjelaskan dalam pidatonya bahwa kesuksesan demokrasi suatu Negara tersebut dapat di lihat dari sejauh mana kesejahteraan, keadilan dan keamaan rakyat Negara tersebut.beliau juga menjelaskan bahwa ada 3 elemen yang harus berada di dalam diri seorang pemimpin sehingga bisa mewujudkan semangat demokrasi tersebut adalah elemen budaya, elemen agama, dan elemen kemauan untuk bekerja. Ketika ke tiga elemen ini teroptimalkan dengan baik maka lahirlah sebuah sinergi yang menghasilkan semangat postif bagi Negara tersebut.

Beliau juga menambahkan  bahwa ciri-ciri demokrasi suatu Negara adalah merdeka dan bebas, kedua aspek ini harus bergandengan dan bersamaan bukan hanya merdeka tapi rakyatnya masih tidak bisa bebas. Dan bukan hanya bebas saja tapi tidak merdeka. “Ujar Bapak Habibie.
Dan di sela-sela akhir pidato bapak habibie, beliau kembali menekankan bahwa seluruh keberhasilan yang berhasil beliau capai merupakan wujud dari kesungguhan dan ketekunan,mari tunjukkan kesungguhan dan keuletan kita dan yakinkan pada diri  bahwa kita bisa, dan akhir kata beliau mengatakan “YOU MUST BE BETTER AND YOU COULD BE BETTER THAN ME’’.

dan ketika di tanya berkenaan mimpi, saya langsung dengan terang menjelaskan bahwa salah mimpi saya adalah bertemu dengan bapak prof habibie, presiden republik indonesia yang ke-3. dan mimpi yang tak terpikirkan bsa terwujud hari ini 6 desember 2012 menjadi saksi bahwa mimpi untuk bertemu, berbincang dan berfoto bersama beliau akhirnya tercapai. alhamdullah ya rabb..

and this is another great greaat day for me, got change to talk and meet with BJ HABIBIE, he is an inspiring person.






FAHMI SYAM
KETUA PERSATUAN PELAJAR SULAWESI SELATAN SE-MALAYSIA (PPSS)
SECRETARY OF INDONESIA STUDENTS ASSOCIATION INTERNATIONAL ISLAMIC UNIVERSITY MALAYSIA.

INDONESIA FOR GAZA : DARI KITA UNTUK MEREKA


International Islamic University Malaysia Kuala Lumpur
26 November 2012, 8.30-11.30 pm

GOMBAK- Peristiwa yang terjadi berlakangan ini di palestina yang di lakukan oleh zionis Israel melahirkan rasa iba pelajar-pelajar Indonesia yang berada di Malaysia, dan ini terbukti dengan di lakukannya penggalangan dana yang telah berlangsung 1 minggu lalu, dan di tutup dengan pelaksanaannya Diskusi terbuka yang berjudul ‘’INDONESIA FOR GAZA, MENCARI SOLUSI TERBAIK PENYELESAIAN KONFLIK : DARI KITA UNTUK MEREKA. Dengan pembicara : DR.Anis Malik Thoha ( lecturer KIRHS IIUM ), DR Sonny zulhuda ( Lecturer AIKOL IIUM ) dan Ustd Abdul Hakim Othma ( Pemimpin Hizbut Tahrir Malaysia ).

Acara ini merupakan inisiatif dari organisasi-organisasi Indonesia yang berada di Malaysia, dan para Pelajar-pelajar di kampus International Islamic University Malaysia pada khususnya. Acara yang berlangsung pada hari Senin, 26 November 2012 di hadiri lebih kurang 130 orang peserta diskusi, baik itu berasal dari Indonesia dan Malaysia sebagai tuan rumah.

Di acara ini secara khusus mendatangkan pemateri yang memang khusus untuk membahas isu erkini yang terjadi di gaza, di antara pemateri tersebut DR. anis malik thoha, beliau  menjelaskan secara implisit mengenai agama dan kesejarahan, beliau menjelaskan bahwa berdasarkan sejarah bangsa yahudi merupakan bangsa yang selalu ingkar akan janji-janji yang di buat dan itu memang terbukti sampai saat ini.

Di dalam acara “Indonesia for gaza : Dari Kita untuk mereka’’ ini bertujuan untuk menunjukkan rasa solidarat kita untuk saudara-saudara kita se iman dan se agama yang semetara berjuang melawan kekejaman agresi militer Israel di palestina ‘’Ujar zulhiilmi bin zulkifli selaku ketua Persatuan pelajar Indonesia IIUM.
Dan di puncak acara “Indonesia For Gaza” tersebut di lakukan penyerahan donasi yang berhasil di kumpulkan oleh para pelajar-pelajar yang berada di Malaysia, adapun jumlah donasi secara keseluruhan berjumlah RM 9.368 atau sekitar 30 juta rupiah. Dan dana tersebut langsung di serahkan ke perwakilan saudara palesina ( Al-aqsha Society ).

Besar harapan kami bahwa pelajar-pelajar juga bisa melalukan sesuatu untuk bisa meringankan beban saudara –saudara kita yang di tempah musibah, semoga dana yang berhasil kami kumpul bisa bermanfaat bagi mereka.”ujar Ketua panitia.

Notulen: Fahmi Syam

Kamis, 15 November 2012

Hipnotis Diri


 
Kegagalan memang sesuatu yang menyakitkan dan setiap orang pasti pernah merasakan kegagalan walaupun dengan kadar yang berbeda. Bahkan banyak di sekitar kita -- tanpa kita sadari -- orang-orang yang mengalami kegagalan dengan kadar yang lebih tinggi dari kira

Yang harus kita pahami adalah bagaimana kita menyikapi kegagalan ini. Karena Anda menganggap beratnya masalah tersebut, Anda merasa menjadi orang yang “tak putus dirundung malang”, sehingga akhirnya menjadi apatis dan lemah semangat. Anda juga akhirnya bingung untuk memecahkan masalah tersebut. Sebenarnya, sikap apatis dan kebingungan tersebut tak perlu terjadi jika Anda tetap dapat berpikir jernih. Biasanya masalah menjadi terasa berat dan bingung untuk memecahkannya karena kita tak dapat memisahkan diri dari masalah tersebut dan terlalu terlibat secara emosional.

Tapi jika Anda mencoba “menjaga jarak” dari masalah dan mengendalikan emosi Anda, masalah akan terlihat lebih mudah untuk dicarikan solusinya. Dengan berpikir jernih, Anda dapat mengurai masalah secara lebih baik lagi. Anda dapat lebih mudah menemukan akar penyebab masalah. Dan dari akar penyebab itulah kemudian Anda mencoba mencari solusinya.

Karena itu, jangan anggap berat masalah yang dihadapi agar Anda tetap dapat optimis dan semangat memecahkannya. Agar Anda tetap mampu berpikir jernih untuk mencari solusinya. Pikirkan kegagalan sebagai jalan untuk meraih keberhasilan.

Memang, sesungguhnya semakin sering kita gagal, maka semakin tahu kita bagaimana cara memperoleh sukses. Sebaliknya, orang yang tak pernah gagal juga tak akan pernah tahu cara mencapai sukses. Hal inilah yang harus Anda camkan agar tak kecewa dengan kegagalan. Jika Anda gagal, buang jauh-jauh pikiran untuk tidak berani mencoba lagi. Justru Anda harus termotivasi untuk mencoba lagi karena Anda sebenarnya semakin dekat kepada keberhasilan. Suatu hal yang aneh jika Anda patah semangat karena gagal.

Kegagalan itu hanya menyakitkan pada awalnya, tapi setelah itu justru mengandung hikmah yang banyak. Anda akan tahu lebih banyak tentang bagaimana caranya memperoleh keberhasilan. Kegagalan sebagai jalan meraih sukses bukanlah kata-kata yang penuh retorika belaka, tapi sudah dibuktikan kebenarannya oleh sekian banyak orang-orang sukses. Orang tersebut misalnya, Nabi Muhammad saw, Thomas Alva Edison, Abraham Lincoln, Mahatma Gandhi, Nelson Mandela, Jack Canfield (penulis serial Chicken’s Soup), Billi PS. Lim (penulis “Dare to Fail”), dan lain-lain.

Jika Anda yakin bahwa kegagalan bukanlah gagal dalam pengertian sebenarnya, tapi “syarat” untuk meraih keberhasilan, maka Anda tidak akan pernah pesimis dengan kegagalan. Justru Anda akan bertambah semangat karena gagal. Bahkan jika kegagalan yang Anda alami semakin banyak, semakin bertambah besar semangat Anda untuk mencoba lagi. Sebab Anda yakin bahwa sebentar lagi Anda akan meraih kesuksesan.

Belajar Tersenyum saat kecewa

GOMBAK-Malaysia, Bukan remaja kalau tidak merasakan galau, bukan pemuda yang peka terhadap cinta yang tidak merasakan gimana sebenarnya rasa galau itu, kata sebahagian orang yang memang pakar di bidang kegalauan ini. sebut saja radytia dika, seorang pencipta,pencetus kata "galau" ini. galau itu simple guys, ketika dirimu di putuskan oleh seorang yg kau cintai, itu perasaan namanya galau, kata radytia dika.

dalam tulisan ini, penulis tidak terlalu ingin  fokus membahas pengertian galau itu seperti apa, karena penulis berfikir bahwa galau setiap orang berbeda-beda. sebagai contoh kecil mengenai majemuknya arti galau, galau akademik, yaa itu galaunya orang-orang yang takut akan akademik yang hancur dan anjlok, galau penampilan, nah ini adalah sebahagian orang yang galaunya karena sibuk memikrkan fashion yang sesuai dengan mereka, pusing tiap hari ini memikirkan diri merka sesuai dengan penampilan dan trend zaman.
secuil definisi arti dari galau tersebut.



Selasa, 13 November 2012

Tafakkur alam menunjukan dirimu Sebenarnya

Sebuah perjalanan yang melelahkan yang kami tempuh menujuk pegunungan puncak tertinggi yang ada di malaysia. tersesat di jalan , ketemu anjing liar , bahkan sampai ke pemukiman cina yang sementara memotong babi untuk di jual.

ya itulah sekelumit perjalanan demi mencapi sebuah keindahan alam yang sangat luar biasa di daratan malaysia ini. perjalanan kaki kami tempuh sekta 2 KM dalam waktu sekita 2 jam perjalanan mendaki nan terjal. capek itu sudah pasti kawan, dan kaki pun gemetaran juga sudah tidak bisa di pungkirin lagi.

perjalanan ini bermula jam 3.30am shubuh, sebuah pilihan waktu yang tepat, karena target kami ada untuk melihat seperti apa sih keindahan sunrise di puncak tertinggi di Malaysia ini.
dan saat yang di tunggu-tunggu itu pun sampai lah, ribuan kilo yang kami tempuh, eh maksudnya ribuan langkah yang kami tempuh dengan kelelahan yang amat sangat karena medan yang sangat terjal hilang seketika kami sampai di puncak pertama, dan sekita itu juga melihat ke keindahan Alam ini.


Muka kelelahan itu hilang sekita





tidak ada kata yang bisa kami ucapkan selain kata subhanallah sungguh indah ya Allah ciptaan mu, dan sungguh kami tidak ada apa-apanya di bandingkan ciptaan Mu yang sungguh indah ini.





Rabu, 15 Agustus 2012

Pembentukan karakter melalui pembelajaran pesantren


 
Sosok beliau tak asing lagi bagi para penikmat nasihat,karna memang sosok yang santun dan anggun membuat beliau menjabat sebagai ketua MUI cabang Sul-Sel,sekaligus menjadi pimpinan pondok pesantren Nahdlatul Ulum http://nahdlatululum.com/,pesantren inilah yang ikut ambil bagian dan memberikan pengaruh besar untuk menciptakan karakter bangsa dengan menghasilkan seseorang yang ulama yang intelek dan intelek yang ulama.

Pondok Pesantren adalah salah satu sarana untuk menciptakan karakter (character building).Di sinilah seseorang akan memperoleh pendidikan watak, rohani, ilmu pengetahuan dan sosial,yang gunanya nanti membentuk karakter manusia.karena masalah utama sekarang adalah krisis moral yang berujung kepada perubahan karakter manusia.

Pendidikan karakter adalah sebuah proses yang tak berkesudahan yang sangat menentukan karakter bangsa pada masa kini dan masa datang, apakah suatu bangsa akan muncul sebagai bangsa pemenang, atau bangsa pecundang sangat tergantung pada kualitas pendidikan yang dapat membentuk karakter anak bangsa tersebut.
Dalam kamus umum bahasa Indonesia, karakter ialah tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang dengan ini bisa membedakan mahluk lain dengan makhluk yang lain. karakter satu bangsa sangat dipengaruhi oleh pendidikan agama yang menyeruluh dan semangat pantang menyerah. Persentuhan bangsa Eropa dengan Islam melalui Spanyol, Sisilia dan Perang salib pada abad ke 11M telah membentuk karakter bangsa Eropa menjadi bangsa pembelajar sehingga mampu menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan karya sarjana muslim di abad pertengahan, yang bermuara pada penguasaan mereka yang tinggi terhadap iptek hingga saat ini.kultur dasar suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh pemahaman bangsa tersebut terhadap agama dan tradisi yang memengaruhi gaya hidup, dan pandangan hidup bangsa tersebut.

Seorang pakar pendidikan dari negeri ini, Engku M. Syafe’i, melalui buku yang berjudul; “Dasar-dasar Pendidikan yang ditulis beliau pada 31 Oktober 1968, (dikutip sesuai tulisan aslinya), menyatakan;
Kalau disangka, bahwa timbulnya Perguruan Nasional Ruang Pendidik INS Kayutanam adalah akibat meniru-meniru perguruan di Barat dan Amerika, maka hal itu tidak seluruhnya benar. Yang menjadi pemimpin utama dalam hal ini adalah: terutama sekali ciptaan (fitrah) Tuhan, yakni alam Indonesia jauh dan dekat. Dengan mengakui adanya Tuhan, sudah jelas kita mengakui akan ciptaan Tuhan.

Pesantren di Indonesia yang mampu memberikan pendidikan umum dan pesantren secara bersamaan atau terpadu (Boarding school). Sehingga lulusan yang dihasilkan nantinya mempunyai kemampuan intelektual yang unggul dan pemahaman agama Islam yang luas.sistem pesantren terpadu mengharuskan anak untuk tinggal di asrama. Para santri akan mendapatkan pendidikan dan bimbingan selama 24 jam di pesantren oleh tenaga pengajar yang berkualitas.

Hasilnya, para santrinya mampu berprestasi di ajang perlombaan akademis baik nasional maupun internasional. Prestasi tersebut mengharumkan nama bangsa dan lembaga pesantren.
Dan apabila kita cermati bersama bahwa pendidikan pesantren lah yang dapat berperan penting dalam menciptakan karakter seseorang,dimana dipesantren seseorang harus di ajarkan kedisplinan,yang aplikasinya dalam kehidupan sangat urgent,tak kalah pentingnya juga lembaga pesantren juga yang bisa menciptakan karakter yang mandiri,dan penuh tanggung jawab. karena pesantren yang bisa menjawab tantangan zaman sekarang.
 
Fahmi Syam Hafid_ Ketua Departemen Pengembangan Organisasi Persatuan Pelajar Indonesia Malaysia (PPIM) periode 2011-2012
Fahmi Syam Hafid_Sekjen Persatuan Pelajar Sulawesi Selatan se-Malaysia (PPSS)

Da'wah ala Abu Nawas




Alkisah, hiduplah abu nawas di sebuah Kampung, sebuah perkampungan yang lama kelamaan membuatnya merasa tak nyaman, itu di sebabkan karena banyaknya umat Islam yang menumpuk-numpuk harta dengan menghalalkan segala cara. Otomatis hal ini membuat Abu Nawas gusar, karena sebagai seorang ulama, Abu Nawas mengetahui bahwa hal itu bertentangan dengan ajaran islam.

Untuk menghentikan perbuatan buruk tersebut, Abunawas memutar otak mencari ide yang tepat untuk menyadarkan banyak orang.
Setelah berpikir panjang, akhirnya ia menemukan ide cemerlang yaitu ide sebuah sandal ajaib. Dengan mengambil peralatan sederhana, berangkatlah ia ke pasar, bermaksud untuk gelar tikar menjual sandal-sandal ajaib ala abu nawas itu.

"Sandal ajaib...sandal ajaib....sandal ajaib," kata Abunawas berkali-kali di pasar.
Sesaat kemudian muncullah salah seorang pemuda yang melihat-lihat barang dagangannya.
"Silahkan Tuan, mau mencari apa?" tanya Abunawas.
"Saya ingin mencari sandal yang bisa merubah hidupku yang miskin ini," jawab pemuda itu.
"Apa maksud Tuan?" tanya Abunawas lagi.
"Saya ini sudah lama hidup miskin dan ingin sekali kaya raya. Saya ingin membeli barang yang bisa memberikan saya keberuntungan," kata pemuda itu.




SANDAL AJAIB     
Singkat cerita, kemudian Abunawas menunjukkan salah satu sandal ajaibnya. Ia mengatakan bahwa sandal itu akan membikin penggunanya atau yang memakai sandal ini dari tak punya menjadi orang yang punya. Karena tertarik, pembeli itu akhirnya jadi juga membeli sandal ajaib itu dengan harga yang lumayan mahal.

Si pemuda langsung saja memakai sandal ajaib itu berkeliling kampung dengan harapan semoga keberuntungan segera berpihak kepadanya. Akan tetapi, harapannya tak kunjung terwujud. Jangankan keberuntungan, si pemuda malah dikira pencuri di kampung tersebut. Untung saja para warga tak sampai menghakiminya.

Karena merasa tertipu, pemuda itu kembali lagi menemui Abu Nawas untuk protes.
"Assalamu'alaikum..." sapa pemuda itu.
"Wa'alaiukm salam..., eh ternyata Tuan, bagaimana kabar Tuan?" tanya Abu Nawas.
"Kabar jelek. Aku selalu ditimpa kemalangan gara-gara sandal ini. Padahal dulu engkau mengatakan kalau sandal ini bisa mendatangkan keberuntungan, bisa menjadi kaya dan terkenal, tapi mana buktinya?" protes si pembeli.

"Seingat saya, saya tidak pernah mengatakan seperti itu Tuan?" jawab Abu Nawas.
"Saya hanya mengatakan bahwa bila Tuan pada mulanya orang yang tidak punya, maka dengan membeli sandal ini Tuan akan menjadi orang yang punya. Buktinya sekarang Tuan sudah memiliki sandal ajaib ini," kata Abu Nawas. hahaha


Begitu mendengar penuturan Abunawas, pemuda itu hanya bisa diam, ia menyadari bahwa dirinya sedang salah tafsir.
"Lalu mengapa engkau mengatakan bahwa sandal ini ajaib?" tanya pembeli.
"Karena merk sandal ini adalah ajaib, sandal ajaib," jawab Abunawas.

Akhirnya pemuda itu pergi begitu saja tanpa sepatah katapun.
"Tunggu Tuan, saya ingin mengatakan sesuatu kepada Tuan. Mungkin saja akan ada manfaatnya," kata Abu Nawas.

"Jangan percaya kepada barang ajaib, karena percaya pada sesuatu selain Allah SWT bisa membuat kita syirik dan akan mendapatkan kesusahan di dunia dan akhirat kelak. Buktinya sebagaimana yang Tuan alami ini, oleh karena itu, segeralah bertobat kepada Alloh SWT," kata Abu Nawas.

Mendengar penuturan Abu Nawas, sepertinya pemuda itu menyadari kesalahannya. Ternyata banyak sekali hal-hal yang bisa membawa kepada perbuatan yang dimurkai Allah SWT.
Mulai saat itulah ia bertobat kepada Allah SWT.

fahmi syam hafid
student of islamic reveled knowledge and heritage IIUM Malaysia


Minggu, 01 Juli 2012

Malu itu ....... Indah



Tiba bisa di pungkiri lagi bahwa kondisi masyarakat sekarang ini sudah saat saat jauh dari norma-norma yang telah di gariskan oleh agama islam , semakin terpuruk dan rusak moral anak-anak bangsa ini, semakin bodoh dan tidak faham atas apa yang mereka lakukan yang sangat bertentangan dengan aturan-aturan agama ini, hal tersebut di “HILANGNYA RASA MALU”.

Sebaimana yang sama-sama kita amati, dan kita perhatikan bahwa Negara ini benar-benar telah berada dalam kondisi yang sangat genting, dan jikalau di ibaratkan sebagai sebuah pertandingan sepak bola, Negara kita ini sudah tertinggal 10 goal dan waktu yang tersisan hanya 10 menit. Sebuah penggambaran secara general mengenai kondisi negeri kita tercinta ini. Telalu banyak penyebab terjadinya kesalahan dalam system ketatanegaraan kita. Penulis saat ini tidak terlalu banyak akan bercerita mengenai mengapa bobroknya system kita, melainkan penulis di sini akan menitik beratkan mengenai HILANGNYA BUDAYA MALU sekarang ini.
Saat-saat sekarang ini kita tidak perlu heran jika masyarakat dan khususnya umat islam sekalipun dengan enteng dan mudahnya suka melakukan prilaku-prilaku yang sangat menyimpang, seperti minum khamar, mencuri, bahkan prilaku yang paling bejat sekalipun yakni free-sex ( berzina).


Hal ini sebagaimana yang di sampaikan oleh Al-Akh Idrus Salim Al-Jufrie pada Kajian rutin Mahasiswa yang di adakan setiap ba'da Shalat Jum'at lalu yang bertempat di Masjid sultan haji ahmad syah International Islamic University Malaysia. dalam kesempatan ini beliau menjelaskan mengenai rasa malu dan keimanan yang sesuai dengan penjelasan hadist arbain yang ke 20 berbunyi : 

عَنْ أَبِي مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بِنْ عَمْرٍو الأَنْصَارِي الْبَدْرِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
[رواه البخاري ]
Terjemah hadits /     ترجمة الحديث :
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al Anshary Al Badry radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya ungkapan yang telah dikenal orang-orang dari ucapan nabi-nabi terdahulu adalah :  Jika engkau tidak malu perbuatlah apa yang engkau suka
(Riwayat Bukhori)
Beliau menjelaskan bahwa sesungguhnya malu itu merupakan identitas keaslian seorang muslim dan muslimat, karena malu itu yang akan menjadi pengawas kita sebelum bertindak melakukan sesuatu. Dan beliau pun menjelaskan bahwa rasa malu  itu ibarat rem kendaraan yang sangat ampuh dalam mengontrol arah kemana kendaraan kita. Dan  Sekiranya tidak ada rasa malu pada diri kita, tentu apa yang diisyaratkan hadis di atas akan benar-benar terjadi. Kita akan melakukan apa saja yang diinginkan tanpa kekangan dan rasa takut sama sekali. Kalau sudah seperti itu, maka berbagai penyelewengan dan penyimpangan tentu akan dilakukan tanpa adanya perasaan bersalah.
Bahkan mungkin, berbagai penyimpangan dikemas dalam tampilan yang soleh dan agamis. Tanpa adanya rasa malu, apa yang tidak layak menjadi pantas, dan apa yang terlarang menjadi boleh dan dipandang baik. Tuntunan menjadi tontonan, dan sebaliknya tontonan menjadi tuntunan. Sungguh potret kehidupan realita sekrang yang sangat memprihatinkan kita semua.

Alangkah indah sekiranya kaum Muslimin  memilika rasa malu yang kuat, sehingga rasa malu itu menjadi penuntun kearah perilaku yang mulia. Setiap kali bisikan-bisikan buruk menggoda, maka akan kita katakan, “Sungguh saya malu pada Allah untuk berbuat yang semacam ini.”sebagaimana yang di jelaskan oleh ustad idrus salim al-jufri terebut.

Dan sekarang lah saatnya kita harus menjadikan malu itu menjadi budaya yang harus selalu dijaga dan dipelihara, baik oleh individu, kelompok, terlebih bangsa ini. Kita sadari betapa tidak berhentinya petaka, bencana, yang melanda bangsa ini mungkin  salah satunya diakibatkan oleh hilangnya rasa malu.
Sebelum mengakhiri tulisan ini, penulis teringat akan sebuah diskusi singkat dengat seorang DR ahli yang telah lumayan lama meninggalkan Indonesia hijrah dan menetap di Malaysia, singkat cerita, ketika penulis bertanya sebenarnya apa penyebabnya jatuhnya dan bobroknya pemerintahan Negara kita tercinta ini ? sebenarnya siapa biang kerok kehancurannya ?

Sambil tersenyum beliau menjawab dengan nada yang sangat menyakinkan yaitu hilangnya rasa malu itu.
Seorang penguasa merasa malu jika tidak memberikan pelayanan terbaiknya kepada rakyat. Kekuasaan yang dimilikinya sangat terbatas oleh ruang dan waktu. Namun, kekuasaan Allah SWT bersifat kekal. Ketakutannya kepada Allah SWT mendorongnya untuk berbuat adil dan bijaksana. Semua akan ditanyakan di alam akherat tidak tersisa bab sekecil apapun.

Seorang pejabat merasa malu jika menyelewengkan kekuasaan terkait profesinya. Jabatannya merupakan amanah yang harus diemban. Dia menjadi pejabat bukan karena kehebatannya, melainkan kepercayaan konstituen kepadanya. Akan tetapi jika malu itu tidak berfungsi ? maka lihatlah sekarang.

Dan Seorang siswa yang apabila tahu nikmatnya mencari ilmu tidak akan pernah malu dalam bertanya.karena siswa itu akan berfikir Kenapa harus takut dan malu untuk memburu ilmu yang sedang dipelajari ?? Sebaliknya dia akan malu ketika ada bisikan-bisikan untuk mencontek atau memberikan contekan juga.

Seorang wanita merasa malu mempertononkan auratnya pada orang yang tidak memiliki hak atasnya. Dia berpikir bahwa ini merupakan karunia Allah SWT yang harus dijaga sesuai aturan yang telah digariskan.

Hendaklah kita malu kepada Allah Ta’ala untuk bermaksiat kepadanya, dan kalau pun sudah tidak malu kepada Allah Ta’ala, malu-lah kepada malaikat sang pencatat, kalau pun tidak malu kepada malaikat, malu-lah kepada manusia, kalau pun tidak malu kepada manusia, malu-lah kepada keluarga di rumah, kalau pun tidak malu kepada keluarga, maka malu-lah kepada diri sendiri dan hendaklah jujur bahwa apa yang dilakukannya adalah kesalahan, minimal meragukan. Karena sesungguhnya wahai saudaraku bahwa fitrah keimanan akan menolaknya, kecuali jika memang kita sudah  tidak punya rasa malu.






Itu ceritaku…. Apa ceritamu….. ????


Jumat, 29 Juni 2012

Fenomena Jilbab


Perasaan ingin tahu ini yang mendorong untuk mencoba kembali mengasa kelihaian tangan untuk menulis. Seperti yang di kutip Harper lee dalam novel terlaris sepanjang masanya, To kill a mockingbird,’’kai tidak akan pernah bisa memahami sesuatu hingga kau melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya.. hingga kau menyusup ke balik kulitnya dan menjalani hidup bersamanya..’’. Perasaan penasaran ini yang membimbing untuk mencoba mencari tahu seperti apa sebenarnya peran jilbab atau cover bagi seorang muslimah ini.

Tak bisa di pungkiri lagi, bahwa pakaian telah memainkan peran yang sangat penting dalam mempengaruhi kehidupan seseorang. Corak dan bentuk  Khususnya jilbab, ia dapat menunjukkan peran ritual sebagai ekspresi kesolehan, peran sosial sebagai ekspresi kesopanan, dan peran politik sebagai simbol perlawanan. 

Pada peran pertama jilbab sebagai ekspresi kesolehan, jilbab di sini kita sama ketahui menuai banyak kontroversi. Baik kontroversi dari sisi kewajiban untuk memakainya karena dianggap sebagai salah satu ajaran agama yang fundamental, maupun dari sisi bentuknya. Seorang DR. Quraish shihab pernah berkomentar mengenai penggunaan jilbab ini, dan aplikasi jilbab tersebut di keluarganya, dan beliau mengatakan bahwa jilbab memang memiliki banyak kontroversi dari segi penggunaan jilbab tersebut apakah harus menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan, tp di diskusi ini bapak quraish menegaskan bahwa pengertian jilbab ini adalah apabila kita bisa menggunakan pakaian yang terhormat itu sudah bisa kita katakana mereka berjilbab. ini menurut bapak quraish, lain lagi menurut DR Ahmad, yang secara tegas membantah seluruh argumemen yang di keluarkan oleh bapak quraish shihab ini yang mengatakan bahwa yang di katakana berjilbab hanya apabila kita sudah mampu menggunakan pakaian yang terhormat, nah di sini yang sangat salah, menurut DR ahmad, pakaian yang terhormat yang di maksud ini seperti apa ? bukannya pakaian renang di kolam renang itu terhormat ketika di adakannya lomba renang. Jadi itulah contoh perselisihan mengenai  penggunaan jilbab tersebut.

Bagi kalangan Islam tertentu, para wanita wajib berjilbab dengan bentuk yang menjuntai hingga bagian dada. Biasanya mereka merujuk pada QS. al-Nur/24: 31 dan al-Ahzab/33: 59.
Sementara bagi kalangan Islam lain, jilbab adalah ekspresi lokal Arab. Setiap lokalitas, mempunyai kebijaksanaannya sendiri untuk mewujudkan kesalehannya. Bentuknya pun sebagaimana kebijaksanaan lokalitas itu. Dan, perintah berjilbab yang termuat dalam ayat tersebut sifatnya tidak mengikat dan bisa ditafsir ulang.

Penolakan keras berjilbab datang dari kelompok sekularis dan feminis karena mengancam posisi ideologis mereka. Pendekatan kaum feminis menengarai bahwa jilbab merupakan bentuk sub-ordinasi perempuan dan penindasan wanita di tengah masyarakat patriarkhal. Ini yang akhirnya jilbab kemudian masuk ke wilayah politik, di samping sebab-sebab sosio-politik tertentu yang kemudian jilbab menjadi simbol gerakan dan resistensi.

Ini sebagaimana yang terjadi di Iran. Chador, kain hitam pembungkus tubuh dari kepala hingga kaki, adalah pakaian tradisional di desa dan di kota sebelum terjadi revolusi. Untuk tujuan westernisasi, Syah melarang pemakaian chador. Namun, kemudian Revolusi Islam memerintahkan memakainya dengan tujuan melestarikan tradisi. Juga, di Mesir. Pakaian Islam yang dipakai sejak pertengahan 1970-an oleh wanita, menggantikan kain modern yang sekuler. Ini merupakan bagian dari gerakan para aktivis dari tingkat akar rumput. Dari sini, pemerintah mulai merasakan ancaman dari militansi Islam. Dan, kemudian menurunkan kebijakan yang salah satunya adalah pembatasan berjilbab.

Di buku ini, Fedwa El Guindi, profesor antropologi di Universitas Sourthen California, juga mengurai fakta seputar berjilbab sebagai ekspresi kesopanan dan tata-cara pergaulan yang menjadi tradisi di berbagai tempat.

Buku ini tidak berpretensi membela maupun menyerang praktik berjilbab, melainkan berupaya untuk menghadirkan pemahaman yang lebih proporsional tentang pola berjilbab. Di sini tersuguhkan temuan bahwa jilbab ternyata fenomena berusia purba yang kaya makna dan penuh nuansa. Jilbab bisa berfungsi sebagai bahasa penyampai pesan sosial budaya. Bagi penganut Kristen Protestan, jilbab merupakan simbol bermuatan ideologis. Di kalangan umat Katolik, jilbab menandai pandangan tentang kewanitaan dan kesalehan. Sedangkan bagi masyarakat Islam, jilbab bisa menjadi alat perlawanan.

Satu hal menarik dalam buku ini adalah fakta etnografis bahwa bukan hanya wanita yang berjilbab, tapi laki-laki juga berjilbab, jilbab maskulinitas. El Guindi menjelaskan bahwa laki-laki Berber di Afrika Utara, dan laki-laki Arab di Jazirah Arabia juga berjilbab. (hal. 195) Bahkan, Nabi Muhammad sendiri sering memakai tutup kepala (berjilbab) di beberapa kesempatan. Dalam hadits Shahih Bukhari 5360 dan Abu Daud 3561, dilaporkan bahwa di suatu waktu, Nabi mendatangi rumah Abu Bakar mutaqanni’an (menutup muka). Juga dalam Shahih Bukhari 934, dilaporkan bahwa Nabi mendatangi isterinya, Aisyah, dengan wajah yang ditutup kain. (hal. 197)*
Demikian sedikit celotehan mengenai jilbab itu sperti apa kegunaannya, dan kurang lebihnya silahkan merujuk ke kitab-kitab  yang relevant.

Penulis : Student Of International Islamic University  Malaysia._ Islamic Jurisprudence
Jabatan :1. Ketua coordinator Pengembangan Organisasi Persatuan Pelajar Indonesia Malaysia
                2. Sekjen Persatuan Pelajar Sulawesi Selatan Malaysia
                3. Kerukunan Mahasiswa Nadhlatul Uluma cabang Malaysia